GBI Pondok Indah – House of Healing

Renungan Oktober

Renungan dari Lukas 17 tentang kesembuhan 10 orang kusta ini mengajarkan kita banyak hal tentang iman, ketekunan, dan cara Tuhan bekerja dalam hidup kita. Ayat-ayat ini menggambarkan perjalanan rohani yang mendalam, mulai dari seruan kepada Tuhan hingga pengakuan atas kuasa-Nya yang ajaib.

  1. Iman Sebagai Dasar Segala Sesuatu (Ibrani 11:1)
    Iman adalah keyakinan yang kokoh akan hal-hal yang tidak tampak, dan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Iman bukan hanya sekadar percaya, tetapi juga sebuah tindakan yang didorong oleh keyakinan bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu, bahkan ketika keadaan sepertinya tidak mendukung. Dalam kisah ini, kita melihat 10 orang kusta yang beriman kepada Yesus. Meskipun mereka tidak langsung melihat perubahan pada diri mereka, mereka tetap berjalan sesuai perintah Yesus, yaitu untuk menunjukkan diri kepada imam-imam.
  2. Seruan kepada Tuhan: Mengakui Kuasa-Nya
    “Guru, kasihanilah kami!” (Lukas 17:13). Ini adalah seruan tulus dari orang-orang yang dalam penderitaan. Mereka tidak hanya meminta kesembuhan, tetapi juga pengakuan terhadap kuasa Tuhan. Mereka tahu bahwa Yesus adalah satu-satunya yang mampu menyembuhkan mereka. Terkadang, dalam hidup kita, kita juga berseru kepada Tuhan dalam berbagai masalah, mengakui bahwa hanya Tuhan yang dapat memberi jawaban. Namun, seruan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah pengakuan yang mendalam tentang siapa Tuhan yang kita sembah.
  3. Mengapa Doa Kita Terkadang Belum Dijawab?
    Tuhan tidak selalu segera menjawab doa kita, seperti yang kita lihat dalam cerita ini. Meskipun Yesus mendengar seruan mereka, ia tidak langsung menyembuhkan mereka. Sebaliknya, Yesus memberi perintah yang menguji iman mereka: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” (Lukas 17:14). Ini menunjukkan bahwa ada waktu-waktu dalam hidup kita di mana Tuhan menguji ketekunan kita, mengajak kita untuk terus berjalan dalam iman meskipun jawaban belum terlihat. Dalam Mazmur 34:19, kita diajarkan bahwa meskipun kemalangan orang benar banyak, Tuhan akan melepaskan mereka dari semuanya itu. Ketekunan dalam iman menjadi kunci, karena Tuhan seringkali ingin kita belajar untuk terus berharap dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
  4. Langkah Iman: Melangkah Sebelum Melihat
    Ketika Yesus mengatakan kepada mereka untuk pergi dan menunjukkan diri kepada imam-imam, mereka belum sembuh. Mereka harus melangkah dalam ketidakpastian. Mereka belum melihat perubahan fisik pada diri mereka, namun mereka tetap percaya dan taat pada perkataan Yesus. Dalam hidup ini, kita sering kali diminta untuk melangkah dengan iman meski belum melihat hasilnya. Langkah iman ini adalah bentuk pengakuan bahwa kita percaya pada janji Tuhan, bahwa Dia akan memenuhi apa yang telah Dia katakan, meskipun kita belum melihat bukti konkret.
  5. Kesembuhan Itu Terjadi dalam Perjalanan
    Sementara mereka berjalan menuju imam-imam, mereka sembuh di tengah jalan. Ini menunjukkan bahwa kesembuhan, berkat, atau jawaban doa Tuhan seringkali datang dalam proses. Tuhan tidak selalu memberi hasilnya dalam sekejap, tetapi melalui perjalanan. Dalam setiap langkah yang kita ambil dalam ketaatan kepada Tuhan, ada proses pertumbuhan dan perubahan. Seperti 10 orang kusta ini, kita harus belajar untuk tetap melangkah dalam iman, meskipun hasilnya belum tampak.
  6. Kembali Mengucap Syukur
    Dari 10 orang kusta yang sembuh, hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk mengucap syukur (Lukas 17:15-16). Ini mengajarkan kita bahwa penting untuk selalu bersyukur atas apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Kita sering kali fokus pada doa yang belum dijawab atau masalah yang belum selesai, tetapi kita harus meluangkan waktu untuk mengingat dan mengucap syukur atas semua berkat dan kesembuhan yang sudah Tuhan beri. Syukur adalah respons yang seharusnya datang dari hati yang tahu betul siapa yang telah memberikan berkat itu.

Kesimpulan

Melalui kisah 10 orang kusta ini, kita belajar bahwa iman adalah langkah pertama dalam memperoleh jawaban dari Tuhan. Bahkan ketika doa kita belum dijawab segera, Tuhan sedang menguji ketekunan kita. Ia ingin kita belajar untuk terus berjalan dalam iman dan berharap pada-Nya. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk mengakui kuasa Tuhan dalam setiap keadaan, melangkah dalam iman meskipun kita belum melihat hasilnya, dan yang terpenting, selalu mengucap syukur ketika Tuhan memberikan pertolongan-Nya.

Iman kita adalah dasar bagi segala sesuatu, dan melalui langkah-langkah iman itu, kita semakin mengenal kuasa Tuhan yang nyata dalam hidup kita.